Rabu, 09 Maret 2011

Takutku PadaMu..

Aku takut, tak lagi takut.

Sebelumnya mungkin aku bangga ketika keberanianku tak terbatas. Berharap bisa dengan berani mengembangkan diriku seluas-luasnya. Berani menghadapi apapun yang di depanku, berani memikirkan apapun, berani bertemu dengan siapapun, dan berani mengatakan apapun yang ingin kukatakan. Dengan berani, aku tak lagi takut pada rasa sakit dan sedih. Seperti kata Kartini di salah satu surat kebebasannya, tiga perempat dunia ini akan dikuasai oleh orang-orang pemberani. Dengan ini, bekalku hanya keberanian dan akal.

Sebagian akal yang membuatku merasa sempurna. Kupastikan aku akan baik-baik saja jika aku berani. Tidak akan ada yang berani menggangguku, tidak akan ada yang mampu membuatku jatuh dengan mudah, dan tidak akan ada yang membuatku lemah. Karena aku berani.



Namun, seseorang membuatku takut dengan semua keberanianku. Mengatakan betapa menakutkannya ketika hilang rasa takut dari diri kita. Terbayang betapa sombong dan menyebalkannya ketika tak mau mengakui ketakutan kita. Sesaat itu aku tak punya pembenaran. Sampai sekarangpun tidak. Membayangkannya memang mengerikan, seorang biasa yang tak mau mengakui ketakutannya. Hanya ingin terlihat berani setiap saat.



Saat ini, berusaha kuurai lagi ketakutan-ketakutan yang selama ini tak kuakui. Terus menerus kuingkari hanya untuk dapat menakhlukkan dunia. Aku tetap butuh rasa takut agar aku bisa mengendalikan dunia dengan tetap mengendalikan diriku. Karena yang tak terbatas adalah pasti sesuatu yang tak beradab, tak berasa, dan beretika. Ketika sebuah rasa takut menjadi kekuatan, sebuah hati akan menjadi anggun dan bijak. Bijak karena ia cerdas memilah antara yang perlu dan tak perlu, antara yang bermanfaat dan mudarat. Karena ia sadar dirinya bukan yang terhebat, ada yang Maha Hebat di dalam hatinya. Allah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Chat With Sukma

Ini blog biasa, dengan misi sederhana..menulis sajalah. Semoga bermanfaat....=)